Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya akan memaparkan kiat memperbaiki tulisan dengan kalimat tidak efektif seperti itu. Kita bisa mengolah kembali uraian yang terlalu panjang sehingga menjadi beberapa bagian yang lebih pendek.
Semoga saja tulisan yang ringkas mampu membikin pembaca semakin betah menekuri kata demi kata yang kita tuliskan. Selanjutnya, tentu saja kita berharap pesan yang hendak kita sampaikan benar-benar mencapai sasaran.
Bukankah hal itu yang menjadi tujuan kita menulis?
5 Syarat Kalimat Efektif
Lantas, bagaimana caranya menyajikan tulisan yang bisa bikin (calon) pembaca tidak terlalu cepat kabur meninggalkannya? Mungkin pertanyaan semacam itu terlintas di benak Anda.
Kini kita akan membahas kalimat efektif. Sebenarnya, kalimat efektif itu seperti apa, sih?
Dalam sebuah artikelnya, tempo-institute menyebutkan terdapat lima syarat yang harus dipenuhi agar sebuah kalimat bisa dikatakan efektif. Kelima syarat kalimat efektif adalah singkat, padat, jelas, lengkap dan cermat.
Biar lebih jelas, saya akan mencoba membedah contoh yang tercantum dalam artikel yang telah saya tulis sebelumnya. Berikut ini saya sampaikan kembali contoh dimaksud.
“Sesuai kabar yang saya baca di banyak media beberapa hari terakhir ini pendaftaran program Kartu Prakerja yang merupakan program yang digagas pemerintah berupa bantuan biaya untuk mengembangkan kompetensi para pencari kerja, pekerja yang kena PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi gelombang 5 akan dibuka pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2020 mendatang dengan rencana kuota yang akan dibuka sebanyak 800.000 orang dengan memperhitungkan pendaftar yang masuk dalam daftar prioritas yang diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan setelah program gelombang 4 yang dikabarkan peminatnya membludak ditutup pada hari Rabu yang lalu.”
Kalimat di atas memang tampak ekstrem alias mengada-ada. Barangkali kita jarang menemukan tulisan yang sedemikian panjang bak kereta api. Namun, sesuai pengamatan yang saya lakukan, saya menemukan masih cukup banyak susunan kalimat yang tak jauh beda dengan yang terpampang di bagian depan.
Dalam kaitannya dengan kalimat efektif dan tidak efektif, bagaimana pandangan Anda terhadap model di atas? Apakah model seperti itu merupakan contoh kalimat efektif atau bukan?
Belum Memenuhi Syarat Singkat, Padat, dan Cermat
Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi lima kondisi yang telah saya kemukakan pada bagian awal tulisan ini. Kita dapat menilai apakah contoh yang tersaji di atas efektif atau tidak, dengan menelusuri bagian-bagiannya dan mengaitkannya dengan kelima syarat tersebut.
Setidaknya saya melihat terdapat tiga syarat yang tidak terpenuhi oleh kalimat di atas untuk menjadi sebuah kalimat efektif. Ketiga kondisi itu adalah singkat, padat dan cermat.
Kini, tiba saat kita harus mengulik satu per satu persyaratan yang tidak terpenuhi itu.
1. Singkat
Rasanya tak perlu penjelasan lebih jauh, deh. Sulit sekali mengatakan bahwa kalimat yang berisi 92 kata itu sebagai sebuah kalimat singkat.
Sebuah kalimat seperti contoh di atas bisa dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih singkat. Bahkan tak menutup kemungkinan ungkapan sepanjang itu bisa pula dikembangkan menjadi beberapa paragraf.
2. Padat
Yang dimaksud dengan padat di sini adalah tidak banyak pengulangan kata dalam satu kalimat. Pengulangan kata dalam sebuah kalimat merupakan salah satu indikasi kalimat yang tidak efektif.
Kita bisa melihat ada beberapa kata yang kerap muncul dalam kalimat di atas. Sebagai contoh kata 'program' nongol sebanyak tiga kali dalam satu kalimat ini.
Jangan bikin pembaca bosan dengan kosakata yang diulang-ulang, ya.
3. Cermat
Kalimat yang cermat menggunakan tanda baca dan pilihan kata yang tepat. Contoh yang tersaji di atas tidak tampak sebagai sebuah kalimat yang cermat.
Untuk mengubahnya menjadi kalimat yang cermat, kita mesti memperbaiki beberapa tanda baca dan pilihan kata yang terkandung di dalamnya.
Untuk menghasilkan tulisan yang baik dan disukai pembaca, mau nggak mau kita mesti memahami ketentuan mengenai tanda baca dan memiliki banyak simpanan kosakata.
Tiga kondisi di atas merupakan sebagian di antara ciri-ciri yang membedakan kalimat efektif dan tidak efektif.
Bagaimana Cara Memperbaiki Kalimat Tidak Efektif?
Gimana, sih, kiat memperbaiki kalimat dalam bahasa Indonesia yang tidak mangkus dan bikin pembacanya megap-megap seperti model di atas?
Salah satunya dengan memecahnya menjadi beberapa bagian. Setelah itu, kita bisa memperbaiki pemakaian tanda baca dan mengganti pilihan kata yang kurang tepat.
Nah, kini kita bisa mulai “membongkar” kalimat tidak efektif yang sepanjang kereta api itu. Selanjutnya, kita akan membuatnya menjadi beberapa bagian yang lebih pendek dan nggak bikin capek.
Menurut hitungan yang saya lakukan, setidaknya dalam satu kalimat itu terdapat lima pokok pikiran. Setiap pokok pikiran bisa kita kembangkan menjadi sebuah kalimat terpisah.
Jadi, dengan kelima pokok pikiran tersebut, kita bisa memecah uraian nan panjang itu menjadi lima. Berikut ini hasil pemecahannya.
- Beberapa hari terakhir ini, saya membaca kabar di beberapa media tentang pendaftaran program Kartu Prakerja.
- Program Kartu Prakerja merupakan program yang digagas pemerintah berupa bantuan biaya untuk mengembangkan kompetensi para pencari kerja, pekerja yang kena PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
- Program Kartu Prakerja gelombang kelima akan dibuka pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2020 mendatang.
- Pemerintah akan membuka kuota sebanyak 800.000 orang dengan memperhitungkan pendaftar yang masuk dalam daftar prioritas yang diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.
- Program Kartu Prakerja gelombang keempat telah ditutup pada hari Rabu yang lalu.
Itulah lima contoh kalimat efektif yang merupakan “bongkaran” sebuah kalimat sebelumnya yang panjangnya minta ampun.
Bagaimana perasaan Anda sekarang? Semoga kini Anda merasa lebih nyaman membacanya.
Apakah Anda mempunyai pengalaman memperbaiki kalimat dalam bahasa Indonesia yang tidak efektif dengan cara yang berbeda?
Post a Comment
Post a Comment